apa yg kalian pikirkan ketika mendengar istilah "pihak ketiga"?
dalam suatu hubungan, istilah tersebut identik dengan peran antagonis. "pihak ketiga" bagaikan sudah ditakdirkan untuk menjadi "public enemy".
hal itu pula yang saya rasakan, ketika dalam suatu hubungan, tiba-tiba muncul si artis antagonis.
pastinya tokoh antagonis adalah tokoh yang notabene paling dibenci perannya dalam sebuah sinetron.
tapi apa benar, bahwa "pihak ketiga" yang memang identik dengan peran antagonis, dalam kehidupan nyata selalu muncul dalam bentuk yang memang benar-benar antagonis?
jawabnya TIDAK!
saya sendiri telah mengalaminya.
"pihak ketiga", yang tentunya dalam "sinetron" ini bukan saya, merupakan tokoh protagonis.
dia tidak sejahat di sinetron. tampak luar, dia manis, sopan, dan baik.
tapi justru hal itulah yang membahayakan. tahukah kalian tentang istilah diam-diam menghanyutkan?
menurut saya, justru orang ketiga yang tampak luarnya seperti itulah yang membahayakan. bagaikan danau yang tenang tanpa riak, tapi kita tidak tahu, ada berapa buaya di dalamnya.
ya, mungkin itu sebuah perumpamaan yang terlalu ekstrim.
tapi itulah opini saya.
bagaimana menurut kalian?
Deixe o seu comentario
Posting Komentar