The Shack

Awalnya, hidup Mackenzie berjalan biasa-biasa saja. Hidup tenang dengan seorang istri, Nan, dan lima orang anak. Tapi semua itu seakan hanya sebuah mimpi indah, saat sebuah masalah besar muncul dalam kehidupannya.

Kisah ini berawal ketika Mack dan ketiga anaknya pergi berlibur tanpa ditemani oleh istrinya. Mereka pergi berkemah di sebuah daerah yang jauh dari tempat tinggal mereka. Suatu ketika, dua anak Mack pergi berlayar dengan perahu. Tiba-tiba perahu yang mereka naiki terbalik dan mereka tenggelam. Tanpa pikir panjang, Mack segera pergi meyelamatkan kedua anaknya. Setelah berhasil menyelamatkan mereka, Mack dan kedua anaknya kembali ke kemah. Tapi mereka mendapati bahwa Missy, anak bungsunya, hilang. Setelah menghabiskan waktu berjam-jam dan tidak menemukan dimana Missy berada, walaupun dengan bantuan polisi setempat, diputuskan bahwa Missy diculik. Dugaan tersebut semakin menguat dengan adanya pin kepik yang ditinggalkan si penculik di buku gambar Missy.
Tak lama kemudian, bukti-bukti menunjukkan bahwa Missy diculik lalu dibawa pergi oleh seseorang tak dikenal, dan dibunuh di sebuah gubuk di pedalaman hutan. Meskipun begitu, Mack beserta tim penyidik tetap tidak bisa menemukan jasad Missy.

Empat tahun kemudian di musim salju, sebuah surat mencurigakan mengundangnya untuk datang ke gubuk tersebut di akhir pekan. Nama asli si pengirim dirahasiakan. Di sana hanya tertulis kata "papa". Ini sangat aneh, mengingat bahwa sebutan "papa" adalah sebutan untuk Allah yang dipakai oleh Nan jika mereka sedang berdoa, dan tidak ada seorangpun yang tahu akan hal tersebut. Mack yang sangat penasaran, mengupayakan segala cara agar dapat pergi ke sana, meskipun berat dan seakan membuka kembali luka lamanya akibat kematian anak bungsunya. Kebetulan sekali, Nan hendak pergi ke rumah saudaranya di akhir pekan nanti. Mack yang memang dari awal berencana pergi tanpa Nan, merasa diuntungkan dengan rencana kepergian Nan. Akhirnya ia memutuskan untuk bercerita kepada salah seorang tetangga, sekaligus sahabat baiknya, yaitu Willy. Awalnya Willy tidak menyetujui kepergian Mack. Sebab si pengirim surat adalah sosok yang tidak dikenal. Bisa saja itu adalah surat dari si penculik Missy empat tahun lalu. Tapi Mack berhasil meyakinkan Willy, bahwa dirinya akan baik-baik saja. Akhirnya dengan berat hati, Willy menyetujui rencana Mack, dan meminjamkan mobilnya untuk Mack dapat pergi kesana.

Sesampai di sana, Mack tidak menemukan adanya tanda-tanda kehidupan. Hanya ada sebuah gubuk kosong tempat Missy dibunuh. Kakinya seakan tergerak memasuki tempat itu. Mack melihat sekeliling, tapi tetap saja tidak menemukan apa-apa. Gubuk itu masih seperti empat tahun lalu. Bekas darah Missy yang tercecer di lantai masih tetap ada. Melihat hal itu, hati Mack serasa teriris-iris. Ia menangis. Ingatannya kembali ke empat tahun lalu, dimana polisi menemukan gaun motif bunga milik Missy ditemukan dengan noda darah di gubuk itu. Setelah lelah menangis, Mack jatuh tertidur selama beberapa menit. Tak lama kemudian, ia terbangun, tapi tetap tidak mendapati apa-apa di gubuk itu. Merasa kecewa dan tertipu, Mack memutuskan untuk kembali pulang. Saat ia berjalan keluar meninggalkan gubuk itu, tiba-tiba saja sesuatu yang aneh terjadi. Pohon-pohon, danau, dan yang lainnya, berubah menjadi sebuah pemandangan yang luar biasa indahnya. Karena diliputi dengan rasa penasaran, Mack berjalan kembali ke arah gubuk itu. Mack tidak tahu, bahwa sesuatu yang akan mengubah hidupnya selamanya, telah menantinya di sana. Mack tidak tahu, bahwa sesuatu yang akan terjadi di gubuk itu, akan mengubah cara pandangnya tentang Sang Pencipta.

Deixe o seu comentario

Posting Komentar